Studi Ungkap Nasi Putih dan Permen Sama-Sama Berbahaya?

Studi Ungkap Nasi Putih dan Permen Sama-Sama Berbahaya?

BeritarahasiaStudi Ungkap Nasi Putih dan Permen Sama-Sama Berbahaya? Makan terlalu banyak nasi putih dan biji-bijian olahan lainnya sama berbahayanya dengan makan terlalu banyak makanan manis, sebuah studi baru telah ditemukan. Bahaya ini terutama memengaruhi kesehatan jantung.

Laporan tersebut, mengutip New York Post dan meneliti kebiasaan makan dan riwayat kesehatan orang Iran, menemukan bahwa risiko penyakit jantung koroner dini akibat makan nasi putih mirip dengan risiko penyakit yang sama akibat makan permen.

Bacaan Lainnya

Studi ini dilakukan pada sekitar 2.500 subjek. Sebagian sehat, sementara yang lainnya memiliki masalah pembuluh darah atau jantung.

Studi ini mengukur sejauh mana para peserta mengonsumsi biji-bijian utuh dan olahan.

Mereka menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak biji-bijian olahan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Sebaliknya, orang yang makan biji-bijian utuh memiliki risiko yang lebih rendah.

Benarkah?

Mengomentari hasil penelitian ini, ahli gizi klinis Inge Permadi mengatakan, “Beras adalah salah satu monosakarida yang paling mudah dicerna oleh tubuh. Hasilnya, tubuh memperoleh energi ekstra.

“Kelebihan energi ini disimpan di dalam tubuh kita menjadi tumpukan lemak. Tumpukan lemak ini yang akan menyebabkan kita menjadi gemuk,” kata Inge kepada CNNIndonesia.com dalam sebuah wawancara pada Rabu (10 Mei).

Makan terlalu banyak nasi tanpa olahraga yang cukup dan seimbang dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan gula seperti diabetes, perlemakan hati dan penyakit jantung, lanjut Inge.

“Obesitas hubungannya dekat dengan jantung. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan dari jantung. Jadi penyakit-penyakit itu memang menyebabkan perubahan metabolisme yang akibatnya efeknya itu kerusakan dari jantung,” jelas Inge.

Biji-bijian dimurnikan ketika diproses menjadi tepung dan bahan makanan, menghasilkan tekstur yang lebih halus dan umur simpan yang lebih lama. Namun demikian, proses ini bisa menyebabkan hilangnya sebagian nutrisi yang dibutuhkan oleh biji-bijian. Produk gandum utuh seperti oatmeal, beras merah dan roti gandum mengandung semua nutrisi yang ditemukan dalam biji-bijian.

Biji-bijian olahan telah menghilangkan serat dan terurai dengan cepat di dalam tubuh, yang menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah setelah makan, mengutip halaman dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS).

Kadar glukosa darah yang tinggi merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan fungsi jantung, menyebabkan plak terbentuk pada dinding arteri.

Laporan tahun 2019 oleh American College of Cardiology dan American Heart Association merekomendasikan pola makan yang menekankan konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan