Beritarahasia.com – Kenali Non Communicable Disease yang Akan Dapat Menyerang Tubuh Kita. Hai semua sekarang kita akan belajar mengenal Non Communicable Disease atau biasa yang akan di kenal dengan penyaki tidak menular adalah suatu penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi.
Artinya, NCD yang tidak ditularkan atau yang akan disebarkan dari manusia ke manusia. NCD yang biasa juga dikenal sebagai penyakit kronis oleh karena cenderung yang berlangsung dengan sangat lama dan juga merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku tersebut.
Ada beberapa penyakit yang juga termasuk NCD yakni dengan penyakit kardiovaskular, penyakit pada pernapasan kronis, diabetes, dan lain-lain. Berikut ada beberapa informasi untuk mengenai lebih Non Communicable Disease (NCD) yang perlu kalian ketahui, sebagai berikut di bawah ini>>
- Data Pengidap Non Communicable Disease Menurut WHO
Berdasarkan dari data Organisasi dalam Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 58 juta total orang yang mengalami meninggal dunia dan 35 juta diantaranya meninggal dunia akibat NCD. Yang berdasarkan pada data di atas bisa kita lihat bahwa hilangnya nyawa seseorang akibat NCD cukup besar yakni mencapai 60 persen dari total meninggalnya seseorang tersebut.
Hal lain yang juga cukup ironis adalah ternyata akan hilangnya pada nyawa seseorang karena NCD ini sangat banyak yang terjadi di berbagai negara dengan taraf ekonomi yang sangat rendah dan beberapa negara yang berkembang.
WHO juga akan memperkirakan, pada kematian akibat NCD yang semakin jarang terjadi pada masyarakat untuk menengah ke atas pada tahun 2030 nanti. Hal ini juga bisa terlihat dari prevalensi pada penyakit yang menular yang tiap tahunnya akan mengalami penurunan tersebut.
Namun, ada data yang akan memberikan nilai yang sebaliknya untuk masyarakat dengan tingkatan sosial ekonomi yang menengah ke bawah. Kematian NCD justru semakin meningkat setiap tahunnya ada kelompok sosial ekonomi menengah ke bawah.
- Faktor yang Meningkatkan Risiko Non Communicable Disease
Ada beberapa orang-orang dari semua kelompok umur semuanya berisiko mengalami NCD. Meski begitu, kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan kelompok lansia. Melansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia, bukti menunjukkan bahwa lebih dari 15 juta kematian akibat NCD terjadi antara usia 30 dan 69 tahun. Sebanyak 85 persen terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Jika dilihat dari etimologinya, non communicable disease bisa terjadi karena faktor yang dapat dikendalikan atau modifiable risk factor dan faktor yang tidak bisa dikendalikan atau unmodifiable risk factor. Contoh faktor yang bisa dikendalikan adalah kebiasaan merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, dan fisik mengonsumsi alkohol yang berlebihan.
Dengan demikian, cara yang paling efektif untuk mencegah NCD adalah mengendalikan faktor risiko yang bisa dikontrol tersebut. Contohnya, mencegah terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi, glukosa darah tinggi, serta kadar lipid dalam darah tinggi yang semuanya akan bermuara pada penyakit-penyakit kronis. Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan yakni karena usia dan keturunan.
- Bagaimana Non Communicable Disease Bisa Ditangani?
Penanganan NCD tentu ada beberapa yang berbeda-beda, pada tergantung dari beberapa jenis penyakitnya. maka dari itu, sebenarnya NCD itu bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat seperti seperti contoh di bawah ini:
- Olahraga secara teratur minimal 3 kali sehari.
- Memenuhi cairan tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang secara teratur.
- Hindari merokok.
- Istirahat yang cukup dengan kualitas tidur yang baik minimal 6-8 jam per hari.
- Mengurangi konsumsi makanan olahan, mengandung pengawet, penyedap rasa, atau pemanis buatan.
- Batasi konsumsi kafein seperti kopi atau teh.
- Hindari minuman beralkohol.
- Dapatkan vaksinasi.
- Kelola stres dengan baik
Nah, Itulah ada beberapa informasi tentang non communicable disease yang wajib kalian ketahui. Jika kalian pernah mengalami keluhan kesehatan, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. semoga bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari mimi (Terima kasih)