Beritarahasia – 5 Penyebab Autisme Pada Anak, Penting Diketahui Orang Tua. Kita sekarang tahu bahwa autisme adalah gangguan perkembangan. Penderita autisme mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Kita harus memahami bahwa autisme bukanlah penyakit. Ini adalah kondisi di mana fungsi otak berbeda dari otak orang lain.
5 Penyebab Autisme Pada Anak, Penting Diketahui Orang Tua
Mengutip dari Healthline.com, autisme bisa disebabkan oleh beberapa hal. Ini tidak selalu mengarah pada perkembangan autisme, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa di antaranya terkait erat dengan autisme pada manusia. Jadi apa yang menyebabkannya?
Genetika
Penyebab utama dan paling umum adalah faktor keturunan. Orang dengan riwayat keluarga autisme lebih mungkin untuk memiliki autisme atau memiliki anak dengan autisme. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyebab utama dari kondisi ini adalah gen yang diwarisi dari orang tua.
Terlahir Kembar
Pada kelahiran kembar, bayi lebih mungkin menjadi autis jika si kembar juga autis. Efek ini sangat besar bagi anak-anak yang lahir dari kembar fraternal.
Jenis Kelamin
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih mungkin untuk mengembangkan autisme. Para ahli menemukan bahwa anak laki-laki empat kali lebih mungkin terkena penyakit ini daripada anak perempuan.
Usia Ibu Saat Hamil
Semakin tua ibu hamil, semakin tinggi risiko memiliki anak autis. Tidak hanya itu, semakin bertambahnya usia saat hamil dan melahirkan, semakin tinggi pula risiko pada ibu dan bayi yang dilahirkan.
Gangguan Lain
Ada beberapa gangguan lain yang memicu autisme. Gangguan tersebut dapat berupa sindrom Down, kelumpuhan, atau penyakit tertentu pada anak. Beberapa faktor lain, seperti penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan, dapat menyebabkan ibu melahirkan anak dengan autisme.
Itu adalah beberapa penyebab umum autisme pada anak yang perlu diwaspadai orang tua. Faktor lain seperti faktor lingkungan, kelahiran prematur, dan gaya hidup yang tidak sehat selama kehamilan juga merupakan risiko besar terjadinya autisme.
